Meningkatkannya kasus covid di Indonesia menyebabkan daerah di Indonesia harus memberlakukan PPKM, sehingga aktivitas keluar pun ikut terbatas. Namun hal tersebut tidak menghalangi langkah mahasiswa FEB UB Malang untuk melaksanakan pengabdian masyarakat.Â
Sejak bulan Juni, salah tim mahasiswa dari Universitas Brawijaya Malang yang beranggotakan Putri Nur Mahmudah; Langlang Jati Sura; Winda Sekar Widiati; Lilis Stiorini; dan Saqian Putra Andeskara telah melakukan koordinasi dengan pihak Lapas Kelas 1 Malang untuk menjalankan program mereka yaitu Program Bangkit Bersama, sebagai upaya optimalisasi edukasi kewirausahaan bagi para narapidana.
Karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan, memanfaatkan media Zoom para mahasiswa FEB ini berhasil mengadakan program secara daring dengan menargetkan warga binaan lapas kelas 1 malang. Program bangkit bersama ini hadir untuk memberikan bekal kewirausahaan dan memberikan pendampingan pada warga binaan agar setelah keluar dari lapas diharapkan mereka dapat mandiri dan berwirausaha. Namun tak hanya itu berfokus lain dari program bangkit bersama adalah untuk menghapus stigma negatif masyarakat terhadap para mantan narapidana.
"Alasan kami mendirikan program bangkit bersama adalah karena pada awalnya kami hanya ingin menghapus stigma negatif dalam masyarakat tentang para narapidana dan ingin mengoptimalkan pendidikan keterampilan yang mereka terima selama di lapas agar dapat dikembangkan menjadi bisnis ketika keluar nanti, namun seiring berjalannya waktu tujuan tersebut semakin berkembang berkat insight dari dosen pembimbing kami yaitu Pak Bahtiar Fitanto yang selalu memberikan kami semangat melalui kata-kata motivasi yg dikutip dari seorang tokoh dimana beliau mengatakan bahwa kita butuh orang gila untuk merubah dunia.Â
Orang gila disini kami artikan sebagai orang yang berani memberikan ide baru untuk mendobrak ketakutan dan berani mematahkan stigma negatif yang ada dalam masyarakat tentang narapidana, selain itu beliau juga memperkenalkan kami dengan Ashoka Foundation. Oleh karena itu kami akan berusaha agar program bangkit bersama terus berjalan dan mencari dukungan lain agar program ini dapat berjalan guna mengayomi warga binaan lapas lain yang ada di berbagai kota." ujar Putri Nur Mahmudah, ketua Tim Program Bangkit Bersama.
Program ini terdiri dari 3 sesi pelatihan  yang tiap sisinya terdiri dari 2 materi yang saling berkelanjutan dan berkesinambungan. Untuk sesi pertama dilaksanakan pada hari Kamis 8 Juli 2021 dengan materi motivasi bisnis dan ide bisnis, mengingat latar belakang pendidikan dan pekerjaan dari para warga binaan sebelum di lapas yang tidak main-main dimana salah satunya adalah dosen dan mantan DPRD serta banyak yang telah memiliki usaha maka untuk sesi pertama tim program bangkit bersama mengundang mas Hendri Christiawan atau akrab dipanggil mas Chinyo untuk menyampaikan materi motivasi bisnis karena beliau telah memiliki usaha dan berpengalaman untuk memberikan pelatihan pada UMKM,Â
sementara untuk ide bisnis yang menjadi narasumber kali ini adalah mas Ahmad Zain mu'thi. untuk sesi kedua dilaksanakan pada hari  Senin 12 Juli 2021 dengan materi pelatihan Digital marketing dan pembuatan BMC Pemasaran secara online. Sesi ketiga pada hari Selasa 13 Juli 2021 materi kali ini adalah materi pelatihan keuangan dasar dan review BMC hasil dari peserta di lapas.
"Program bangkit bersama bukan sekedar program edukasi melainkan lebih dari itu, karena kami berkomitmen untuk melanjutkan program ini dan setelah acara sesi ketiga ini selesai program ini akan terus berlanjut, kami beserta tim akan siap untuk memberikan mentoring kepada para narapidana yang membutuhkan saran untuk berwirausaha ataupun ingin menjalankan bisnisnya kembali dan kami akan membuat jembatan yang dapat menghubungkan peserta dengan para investor serta menunjukkan jalan untuk mengurus perizinan dan mencari pendanaan" ujar ketua tim Program Bangkit Bersama pada sesi penutupan acara program bangkit bersama sesi ketiga Selasa (13/07/2021).
"Program seperti ini bermanfaat sekali bagi warga binaan pemasyarakatan kelas 1 malang ini, paling tidak bisa memberikan sedikit bekal pasca mereka menjalani pembinaan di lapas kelas 1 malang ini" ucap Pak Hadie selaku petugas pendamping KPSD lapas kelas 1 malang ketika menyampaikan sambutan pada acara sesi pertama kegiatan pada kamis (08/07/2021).