Mohon tunggu...
Fathia Mumtaz
Fathia Mumtaz Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Lalalalalalalalal

Mooooooooooooooooooo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Vape di Kalangan Remaja

15 November 2023   19:22 Diperbarui: 15 November 2023   19:27 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di antara para pengguna rokok elektrik (vape) adalah remaja yang pada dasarnya merupakan masa-masa ingin mencari dan mencoba hal-hal baru tanpa berpikir rasional. Masa ini merupakan masa  perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa  yang  meliputi  perubahan  biologik,  perubahan  psikologik, dan perubahan sosial. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi remaja memilih rokok elektrik untuk mereka konsumsi, di antaranya adalah faktor teman, internet, orang tua, televisi, buku, dan faktor lain-lain (kepribadian, psikologis, lingkungan, biologis, dan lain-lain).

Vape atau rokok elektrik adalah salah satu jenis penghantar nikotin elektronik. Rokok jenis ini dikenal karena dapat membantu pecandu rokok tembakau mulai berhenti merokok.

Cairan dalam tabung ini mengandung bahan-bahan, seperti nikotin, propilen glikol atau gliserin, serta penambah rasa seperti rasa buah-buahan dan coklat.

Manfaat dari penggunaan rokok elektronik adalah hanya membantu berhenti/mengurangi kadar merokok. Sedangkan kerugiannya yaitu kandungan liquid yang tidak aman, inkonsistensi kadar dengan label yang tercantum, menimbulkan masalah adiksi nikotin. Bisa membahayakan penggunanya jika menggunakan dalam jumlah atau dosis yang banyak.

Bahaya dari vape adalah menyebabkan ketagihan, merusak organ tubuh seperti paru-paru dan jantung, meningkatnya risiko kanker. Cara-cara yang dilakukan untuk mengatasi penggunaan vape pada kalangan remaja adalah menghindari pemicu dalam penggunaan vape, mendapat dukungan kalangan sosial, mencari bantuan profesional.

Salah satu kasus dari penggunaan vape adalah seorang remaja yang terpaksa menggunakan paru-paru buatan setelah mengonsumsi vape. Kejadian mengerikan dialami seorang remaja berusia 16 tahun di Inggris karena paru-parunya kolaps akibat vape. Kejadian ini berawal saat remaja bernama Ewan Fisher itu bermimpi jadi petinju profesional. Ia berhenti merokok kemudian beralih ke vape yang lebih 'berasa' demi kebugarannya. Kala itu, ia berpikir vape lebih sehat dibandingkan rokok tembakau. "Aku memilih vape sebagai pengganti rokok konvensional karena aku ingin mewujudkan potensi yang aku miliki dan berkarier sebagai petinju," ucap Ewan dikutip dari detikHealth sebagaimana disadur dari The Sun, Minggu (2/7/2023).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun