Tembalang, Semarang (14/12/24)Â - Stunting merupakan salah satu isu kesehatan yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia tercatat sebesar 21,6%. Angka ini tergolong cukup tinggi mengingat target nasional yang ditetapkan sebesar 14%. Stunting tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik anak, tetapi juga berisiko menghambat perkembangan kognitif, emosional, dan kualitas hidup mereka di masa depan. Penyebab utama stunting tidak hanya berkaitan dengan kurangnya asupan gizi, tetapi juga pola asuh yang diterapkan orang tua dan kondisi lingkungan. Pola asuh yang tidak tepat, terutama dalam hal pemberian makanan bergizi dan stimulasi psikososial, menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan dalam upaya pencegahan stunting.
Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran pola asuh dalam pencegahan stunting, Fathia Kautsar Khaerani, seorang mahasiswa KKN Tematik Universitas Diponegoro (UNDIP) dari Fakultas Psikologi melakukan psikoedukasi bertajuk "Orang Tua Hebat, Anak Sehat: Cegah Stunting Sejak Dini dengan Pola Asuh Tepat" kepada ibu-ibu anggota PKK Kelurahan Tembalang. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu (14/12/24) di kediaman salah satu anggota PKK RT 02/RW 02 dan dihadiri oleh sekitar 30 anggota aktif PKK.
Acara dimulai dengan pemaparan materi oleh Fathia yang menjelaskan bagaimana pentingnya peran orang tua dalam pengasuhan atau pola asuh untuk pencegahan stunting pada anak. Dalam sesi ini, peserta diberikan pengetahuan terkait pengertian pola asuh, jenis-jenis pola asuh dan pengaruhnya terhadap anak, serta dampak negatif pola asuh yang tidak tepat berkaitan dengan risiko stunting. Selain itu, Fathia juga memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai pengasuhan positif (positive parenting) dan tips stimulasi perkembangan psikososial anak. Dengan penyampaian yang interaktif dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami, Fathia berhasil menarik perhatian peserta dan mendorong mereka untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh.
Setelah sesi penyuluhan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Peserta diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan pendapat mereka terkait pola asuh atau pengasuhan anak, serta bertanya jika terdapat hal yang belum dipahami. Antusiasme tinggi ditunjukkan oleh para peserta saat sesi ini, di mana mereka saling membagikan pengalaman dalam mengasuh anak dan aktif melontarkan pertanyaan kepada mahasiswa KKN mengenai materi yang dibahas. Diskusi berjalan dinamis dan hangat dengan berbagai pandangan dan masukan dari peserta yang memperkaya pembahasan mengenai topik yang disampaikan, sekaligus memberikan solusi atas permasalahan yang mereka hadapi dalam penerapan pola asuh.
Kegiatan ini berjalan lancar dan mendapatkan respon positif dari seluruh anggota PKK RT 02/RW 02 Kelurahan Tembalang. Ibu Eina, selaku Ketua RT 02 menyampaikan apresiasinya kepada tim KKN Tematik atas adanya inisiatif program ini. Beliau berharap kedepannya program serupa dapat dilakukan kembali, khususnya pada orang tua dengan anak balita dan calon orang tua untuk mencegah risiko terjadinya stunting sejak dini.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para orang tua dapat lebih memperhatikan pola asuh yang diterapkan terhadap anak agar dapat mendukung tumbuh kembang mereka secara optimal. Sebagai langkah keberlanjutan, mahasiswa KKN Tematik UNDIP juga menyerahkan booklet edukasi kepada pengurus PKK agar ilmu dan informasi yang sudah dipelajari dapat disebarluaskan kepada masyarakat secara luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H