Mohon tunggu...
Fathia Rachmawati
Fathia Rachmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - a student

Journalism student

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pembelajaran Tatap Muka Telah Ditetapkan, Apakah Berjalan Dengan Baik?

24 Desember 2021   17:04 Diperbarui: 26 Desember 2021   21:56 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

JAKARTA -- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim telah menetapkan pembelajaran secara langsung untuk jenjang SD, SMP, dan SMA di Jakarta. Pembelajaran tatap muka telah dimulai sejak bulan September 2021 secara terbatas.

Mengutip dari kemdikbud.go.id, kapasitas kelas untuk PTM adalah 50% atau hanya 18 murid saja yang boleh masuk perharinya, dan tentunya dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat.

"Mekanisme pembelajaran tatap muka ialah dibagi menjadi dua kolompok berurutan dengan absen dan dilaksanakan secara bergantian. Jadi dalam sebulan, setiap murid seangkatan dapat kesempatan masuk sekolah seminggu sekali dan tidak masuk setiap hari. Siswa yang tidak masuk secara luring tetap belajar di rumah menggunakan aplikasi zoom saat siswa yang lainnya belajar secara langsung," kata Akiko, Siswa Muhammadiyah 3 Jakarta pada Minggu (5/12/2021) melalui video call Whatsapp

Walaupun pembelajaran kali ini dilakukan secara luring, seluruh warga sekolah tetap harus mematuhi protokol kesehatan, seperti wajib memakai masker saat pembelajaran berlangsung, selalu mencuci tangan, dan menjaga jarak sejauh 1 meter. Selain itu, siswa diwajibkan juga untuk membawa masker tambahan, face shield, dan handsanitizer.

Pada PTM ini seluruh siswa diwajibkan untuk membawa bekal makanan, dikarenakan kantin di setiap sekolah masih tutup selama PTM berlangsung dan belum diperbolehkan untuk berjualan. Waktu istirahat yang diberikan pun juga sebentar, tidak seperti jam istirahat pada biasanya.

"Pembelajaran tatap muka bisa dibilang cukup efektif untuk saya, karena saya bisa belajar secara langsung dan lebih bisa memahami pelajaran dibandingkan dengan sekolah daring, karena pada saat sekolah daring banyak yang terkendala dengan koneksi internet yang tidak stabil, lebih ribet untuk bertanya jika ada materi yang kurang dimengerti, dan saat belajar di rumah kadang suka ga fokus dan gampang keganggu sama hal lain," ujar Akiko

Waktu belajar PTM lebih sedikit dibandingkan dengan sekolah daring. Waktu pembelajarannya juga dibatasi, jadi hanya belajar 3-4 jam saja perharinya dan untuk memahami pelajaran dinilai kurang efektif bagi para siswa.

"Pembelajaran tatap muka menurut saya lebih baik dibandingkan sekolah daring, siswa lebih mudah untuk mencerna pembelajaran yang diberikan, sebagai guru pun juga membuat saya lebih mudah untuk menjelaskan materi karena tidak terbatas oleh ruang, dan juga siswa bisa bersosialisasi secara langsung dengan teman-temannya. Selama diberlakukannya sekolah daring banyak siswa yang mengeluh tidak dapat memahami materi, dan lebih cepat lelah karena terlalu lama menatap layar gadget," ungkap Parida, selaku Guru di Sekolah Tarsisius 2, Jakarta Barat pada Selasa (7/12/2021) melalui video call Whatsapp.

Selain itu, lanjutnya, pihak sekolah tidak memaksakan siswa untuk mengikuti pembelajaran tatap muka, jika orang tua tidak menyetujuinya, maka pembelajaran dilakukan secara daring dan mendapat keringan biaya. Namun, jika orang menyetujui anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka, maka sekolah akan menyebarkan angket untuk mendata siswa yang dibolehkan mengikuti pembelajaran tatap muka. Dan setiap bulan selalu diadakan rapat kecil mengenai PTM.

Sekolah Tarsisius 2 menerapkan prokes yang sangat ketat untuk mencegah Covid-19 di masa pandemi saat Pembelajaran Tatap Muka berlangsung seperti menjaga jarak, di setiap meja karyawan diberikan sekat plastik agar lebih aman, di setiap meja ruangan selalu tersedia handsanitizer,  di setiap ruangan juga disediakan masker cadangan untuk berjaga-jaga, sebelum masuk ke dalam ruangan wajib untuk mencuci tangan terlebih dahulu, cek suhu bagi setiap karyawan atau siswa yang ingin masuk ke dalam ruangan, dan bagi karyawan sekolah wajib scan barcode melalui aplikasi PeduliLindungi sebelum masuk ke lingkungan sekolah.

"Harapannya walaupun pelan-pelan semoga semuanya bisa kembali normal, dan Covid-19 cepat hilang agar semuanya bisa beraktivitas seperti biasa lagi tanpa ada rasa khawatir," ucap Parida.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun