Mohon tunggu...
Fathia Hidayatul R
Fathia Hidayatul R Mohon Tunggu... Administrasi - Content Writer

HALONUSA.COM

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Begal Terus Mengintai

2 Maret 2015   05:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:18 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ilustrasi) Korban Begal

“Polisi harus lebih sering lagi turun di masyarakat, lebih ditingkatkan lagi keamanannya. Apa yang terjadi pada saya ini jangan sampai terjadi lagi pada orang lain”. Ujar Sri Astriani, salah seorang korban begal ketika diminta keterangan mengenai kasus yang dialaminya pada salah satu stasiun TV swasta di Indonesia. Dari pengakuan salah seorang korban ini, selayaknya menjadi cambuk baik bagi pelaku criminal untuk menyudahi aksinya. Dan kepada para penegak hokum, agar lebih intens dalam penjagaan terhadap masyarakat setempat.

Berkaitan dengan kejadian Januari 2015 silam, yang menjadi pelopor munculnya kasus begal di beberapa kota besar di Indonesia. Betapa tidak, setelah polisi berusaha mengusut tuntas kejadian criminal di Kota Depok ini, sepertinya tidak memberi efek jera kepada pelaku. Mereka ataupun sekawanannya masih saja melanjutkan aksinya di kota-kota lainnya, seperti : Bogor, Tanggerang, dan Bekasi, bahkan di Jakarta kasus criminal yang terjadi bukan hanya seputar begal motor, kabarnya beberapa waktu lalu sempat terjadi begal mobil yang mengintai pengemudi ibu-ibu. Pelaku memanfaatkan kondisi sepi jalan raya disekitar bundaran HI saat malam hari. Tersiar omongan dari mulut ke-mulut, bahwa pelaku bertindak kasar dengan memecahkan kaca mobil, lalu mengambil barang berharga korban. Memang isu ini tidak merenggut nyawa korban, namun pasti meninggalkan trauma mendalam.

Februari lalu, saya juga mendengar pengakuan salah seorang sanak keluarga asal bekasi. Bahwa di sekitar komplek perumahan tempatnya tinggal juga terjadi kasus begal motor. Naasnya kejadian ini bukan seperti begal biasanya, disinyalir pengakuan korban, beliau hanya meninggalkan motornya selang beberapa menit saja disekitar perumahan, lalu hilang. Entah bagaimana dengan sigap dan cepatnya pelaku membobol motor korban yang tengah diparkir ini. Mungkin bisa saja korban tidak mengunci stank, tapi secara logika mengusung motor dalam keadaan mati itu butuh waktu yang cukup lama bukan?

Masih kisaran bulan Februari tersiar berita di salah satu stasiun TV swasta di Indonesia. Berdasarkan keterangan wartawan TV tersebut, memaparkan Pelaku begal dihakimi masa di Pondok Aren. “ini terjadi karna masayarakat kurang mempercayai system pidana di seluruh Indonesia, karna mereka berkumpul maka mereka berani”. Tutur Ahmad Hisyam (pengamat politik) saat diwawancarai di salah satu stasiun TV swasta terkemuka di Indonesia perihal kejadian fenomenal belakangan ini. Maraknya kasus begal sekarang ini, juga tersebar dan menjadi trend topic di kalangan media social, beberapa teman saya bahkan mem-broadcast di BBM tentang ‘dendamnya para pelaku begal’ dan ‘malam ini akan terjadi begal’. Entah mereka yang kurang pendidikan atau apa, padahal mereka juga Mahasiswa seperti saya. Tapi malah broadcast hal bodoh semacam itu. Bukannya tidak prihatin dengan korban yang ada, namun logika! Jika semua pembegal menggunakan vitur BBM untuk menyiarkan pesannya agar warga berhati-hati, lalu bagaimana mereka akan beraksi? Dan bukankah jika mereka sendiri yang broadcast pesan tersebut, kita semua akan tau siapa pelakunya? Polisi akan segera bertindak bukan? Namun kenyataanya, tidak satupun broadcast BBM yang membantu polisi dalam menemukan semua pelaku pembegal. Lalu siapa yang menyebarkan pesan bodoh ini? Tak mungkin pelaku bukan? Karna jika semua ketahuan, penjara akan penuh. Yaa ga? Entah orang iseng dari mana yang punya pekerjaan tidak bermutu ini. Saya berharap, jika ada diantara pembaca tulisan saya ini salah seorang yang iseng dan kurang kerjaan seperti pemaparan saya diatas. Pesan saya: “Tolong! Pake logika anda. Saya yakin anda sudah dewasa untuk memahami apa itu pemikiran rasional”.

Terlepas dari semua kasus diatas, saya pribadi terkadang masih sering was-was jika ada keperluan keluar rumah pada malam hari. Namun apa daya? Saya yakin pihak kepolisian dan yang berwenang pun sudah mengerahkan seluruh tenaga untuk ha

[caption id="" align="alignnone" width="324" caption="(ilustrasi) Korban Begal"][/caption] l ini, kita berdo’a saja semoga semuanya dapat dipermudah jalannya oleh yang Maha Kuasa. Amiin. Sekian ulasan singkat dari saya, semoga bermanfaat. Baik bagi pembaca, pelaku pembegal, aparat kepolisian, dan seluruh masyarakat Indonesia. Kepuasan tersendiri bagi saya, jika memeberi sedikit ruang dan inspirasi juga pedoman dalam usaha menyudahi semua kriminalitas baik di daerah maupun Indonesia. Silahkan berbagi! [FHR]

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun