Mohon tunggu...
Fathi Ramadhani
Fathi Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa dari Universitas Airlangga angkatan 2023 Fakultas Ekonomi dan Bisnis prodi manajemen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sudah Benarkah Berkomunikasi?

20 Juni 2024   13:34 Diperbarui: 20 Juni 2024   13:36 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

          Komunikasi, satu kata yang besar dampaknya, kata yang pasti selalu bersinggungan dengan semua makhluk yang hidup, satu kata yang dapat mengubah persepsi, menyambung tali silaturahmi dan memutus suatu hal menjadi tidak abadi. Zaman kini, pada era digitalisasi di mana semua informasi tidak sulit untuk dibuat, diubah, dipublikasi, dan bisa saja dimanipulasi. Hal ini memudahkan terjadinya miskomunikasi, yang akan berdampak pada hal yang lebih luas dan berbahaya. Misalnya tersebar sebuah berita hoax yang menyudutkan kelompok tertentu, lalu karena terprovokasi maka terjadilah demo yang tidak kondusif, pada akhirnya terjadi bentrokan dan terdapat korban dari bentrokan tersebut. Ini semua terjadi hanya karena komunikasi yang lemah.

            Apa yang menyebabkan komunikasi seseorang menjadi buruk? Apakah komunikasi yang baik adalah bakat? Ataukah komunikasi hanyalah hal sepele? Pertama-tama, komunikasi itu dibangun dari dalam diri, sebelum seseorang berusaha berkomunikasi, seharusnya Ia sudah mampu berkomunikasi dengan dirinya sendiri. Mengenali diri sendiri adalah salah satu hal bahwa kita mampu berkomunikasi dengan diri sendiri. Lalu komunikasi dalam keluarga, banyak dari kita yang kurang memperhatikan hal ini dikarenakan menganggap bahwa keluarga sudah mengerti satu sama lain dikarenakan hidup seatap. Kenyataannya seiring berjalannya waktu, cara berkomunikasi seseorang akan berubah-ubah. Jika tidak dikuatkan komunikasi dalam keluarga maka bagaikan gedung pencakar langit tanpa pondasi yang kokoh, ketika diguncang gempa sedang maka gedung itu mudah roboh. Sama seperti komunikasi dalam keluarga, jika tidak dibiasakan dan dicontohkan maka hal ini akan melemahkan cara berkomunikasi seseorang yang nantinya akan sulit untuk percaya diri.

            Pada kenyataannya, berkomunikasi yang baik dan benar adalah suatu keterampilan yang bisa diasah dan ditempa. Memang ada beberapa orang yang dikaruniahi lebih pandai dalam hal ini, tetapi semua orang bisa berlatih dan menjadi terampil dalam hal berkomunikasi. Ada beberapa tips agar kita mampu berkomunikasi dengan lebih baik. Pertama-tama sebelum komunikasi itu dimulai, pikirkanlah tujuan komunikasi tersebut, hal apa yang ingin dicapai dalam percakapan, bisa itu menyampaikan sesuatu, mendapatkan sesuatu, menyelesaikan masalah ataupun membangun suatu hubungan. Alangkah baiknya jika kita menyiapkan dulu apa yang ingin disampaikan, tidak perlu harus dicatat apa saja yang ingin disampaikan, bisa membuat garis besar atau poin-poin penting tentang inti dari pembicaraan. Saat komunikasi itu sedang berlangsung, hendaklah memakai Bahasa yang jelas, ringkas, sopan dan penuh hormat. Tunjukan gestur yang positif agar terlihat antusias denga napa yang dibicarakan, lalu jangan lupa jika orang lain sedang berbicara, dengarkan dengan seksama. Fleksibel dengan pendekatan yang digunakan juga bisa menjadi senjata untuk mencairkan suasana seperti humor, basa-basi dan sebagainya. Terakhir kitab isa meringkas dan menyimpulkan kembali apa yang telah diperbincangkan.

            Jadi, apakah komunikasi itu hal yang sepele? Kita semua tau bahwa komunikasi adalah kunci utama dari kegiatan berinteraksi, dan kita adalah makhluk sosial yang akan selalu berinteraksi satu dengan yang lainnya. Komunikasi menjadi hal yang harus diperhatikan bahkan sejak dalam lingkup keluarga, sangat penting untuk kelangsungan hidup berkegiatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun