Pasca Kampus,
Ya sebuah dunia yang gelap
Gelap karena saya tidak bisa melihatnya secara terang
Mengenai siapa, apa dan mengapa
Mengenai pendahuluan, metode dan kesimpulan
Seorang alumni yang baru saja dilepas
Ada banyak konflik pribadi
Bukan karena faktor fisik
Tapi karena mata terlalu jauh memandang
Telinga terlalu banyak mendengar
Memori terlalu tajam
Dan pikiran yang terlalu ideal
Bukan salah kampus,
Jika pikiran terlalu ideal
Justru itulah yang seharusnya didapat
Namun ternyata teori yang ideal
Yang diperjuangkan para lulusan
Tidak mudah untuk direalisaikan,
Tidak mudah untuk diaplikasikan
Butuh waktu yang lama
Hingga semuanya nyata
Butuh perjuangan yang panjang
Butuh keteguhan yang besar
Dan mampu tahan oleh bantingan
Mungkin semangat lulusan baru terlalu panas
Sehingga saat ini hanya bisa banyak menuntut
Sedikit-sedikit kritik keluar
Kemudian mempertanyakan banyak hal
Mengapa begini, mengapa begitu
Kemudian dengan ilmu dan teori yang masih hangat
Merancang ini, mendesain itu,
Membuat konsep solusi yang tajam
Membuat gambaran besar dan megah
Menulis proposal dan tulisan yang ruh idealismenya kuat
Namun setelah konsep itu ada
Sekarang tinggal memulainya,
Dan saat itu, kebingungan sudah bermunculan
Memang ada yang bisa memulainya dengan baik
Tapi...
Ketika bertemu dengan wajah-wajah baru
Bertemu dengan sistem dan budaya yang telah mengakar
dan ternyata itu kontras dengan (lagi-lagi) ideal..
seperti singa yang tak peduli siapapun mangsanya
seperti lubang yang bermunculan dijalanan aspal setelah banjir
juga tak peduli siapa mangsanya
ingat “wajah-wajah baru” itu bukan hanya manusia
tapi juga sistem, dan budaya
itulah lapangan...
itulah medan pertempuran yang nyata
yang disebut “dunia yang gelap”
Kalau pun ada yang berhasil memulainya
Maka bertahan berapa lamakah?
Jika kita adalah tim,
Maka berapa lamakah tim ini hidup?
Tidak peduli bagaimana konsepmu
Karena hidup memang tidak hanya berkaitan dengan konsep
Tapi juga dengan aksi,
Aksi yang matang oleh pengalaman