Peran teknologi pada industri olahraga sangat amat di butuhkan karena tekonologi dapat membantu suatu cabang olahraga menjadi lebih baik mulai dari segi efisiensi waktu, mempermudah pekerjaan dan bisa membuat pertandingan lebih adil. Namun teknologi ini pun tidak sepenuhnya baik untuk olahraga kita ambil contoh Hawkeye pada cabang olahraga voli atau biasa di sebut dengan video challange, teknologi ini bisa membantu pekerjaan wasit dan menimbang kembali keputusan wasit tapi juga bisa membuat integritas seorang wasit menjadi terganggu karena adanya teknologi tersebut.
Diciptakannya teknologi ini adalah untuk mengetahui arah jalur bola dan meminimalisir keputusan yang kontroversial, teknologi ini dipercaya meningkatkan kualitas pertandingan agar lebih baik dan adil. Teknologi Hawkeye ini masuk ke indonesia pada tahun 2023 untuk ajang kompetisi Proliga pada babak semi final.
Teknologi ini diciptakan di inggris pada tahun 2001 oleh dua orang yang bernama Paul Hawkins dan David Sherry untuk cabang olahraga kriket, tujuan penciptaannya adalah untuk mengetahui lintasan bola.
Teknologi Hawk-Eye didasarkan pada dua prinsip utama: pemrosesan penglihatan optik 2D (menemukan pusat bola) dan triangulasi 3D (memodelkan pergerakan bola dari waktu ke waktu). Ini dibuat oleh kamera video berkecepatan tinggi yang berlokasi di berbagai lokasi. Area bermain disediakan untuk bola di sudut. Kemungkinan Hawkeye membuat kesalahan. Akurasi rata-rata adalah 3,6 mm (milimeter). Biasanya kamera yang digunakan berjumlah 8 hingga 12 kamera yang beroperasi pada frame rate kurang lebih 340 FPS (frame per second). Data yang dikumpulkan diproses dan disimpan dalam sistem kendali pusat.Â
Teknologi ini pun berkembang pesat sehingga dapat di adopsi oleh banyak cabang olahraga seperti badminton, voli, takraw dan masih banyak cabang olahraga lainnya. Hawkeye ini pun banyak digunakan oleh beberapa cabor namun cara pemakaiannya yang berbeda seperti sepakbola yang menggunakan VAR(video assistant referees) yang digunakan pada saat wasit meragukan keputusannya, sedangkan voli atau badminton digunakan pada saat atlet meminta Challange bukan pada saat wasit meragukan keputusannya.
Teknologi Hawkeye ini pun memiliki kelebihan dan kekurangan namun lebih banyak kelebihannya di banding kekurangannya seperti dapat membantu wasit ketika ada keraguan dari atlet atas keputusannya, membuat keadilan lebih terjamin, membantu ketika ada kesalahan yang dilakukan oleh wasit atau hakim garis, dan menjadi daya tarik tersendiri ketika ada teknologi tersebut dicabang olahraga tersebut.
Meskipun Hawkeye memiliki kelebihan bukan berarti Hawkeye tidak memiliki kekurangan seperti hilangnya seni dalam pertandingan dan mengurangi integritas dari seorang wasit sehingga dapat menimbulkan rasa ketidakpercayaan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H