Pada hari Kamis (24/02/2022), Rusia telah benar-benar menyerang Ukraina. Hal ini diawali dengan diumumkan nya operasi secara resmi oleh Vladimir Putin. Setelah itu, serangan dari Rusia diawali dari ledakan di berbagai kota di Ukraina, seperti kota Odessa, Kharkiv, Kyiv, dan kota Mariupol.
Jika kita mendalami terhadap konflik yang terjadi kita akan menemukan dua poin penting yang merujukan kita kepada kepentingan Rusia yaitu pelabuhan dan gas alam. Dua poin ini akan menuntun kita mendalami kepentingan Rusia dibalik tindakannya yang masih dipertanyakan oleh sebagian besar orang. Pada poin yang pertama yaitu pelabuhan, akan menuntun kita pada segi ekonomi Rusia.
Pada segi ekonomi Rusia terutama dalam hal perdagangan jalur laut diketahui sebagian besar perdagangan yang dilakukan melewati jalur Utara meliputi pelabuhan Kaliningrad, Murmansk, dan Saint Petersburg, jalur yang ditempuh kapal -- kapal untuk berlayar tergolong sangat jauh karena mereka harus memutari hampir setengah negara Rusia untuk mencapai tujuannya, sehingga menyebabkan keterlambatan atau keterhambatan dalam proses perdagangan terutama perdagangan jalur laut.
Hal ini juga didukung pada segi kemiliteran Rusia khususnya mengenai Armada Laut Hitam karena dengan keterbatasan Rusia mengenai pelabuhan ditambahkan juga sebagian besar pelabuhan Rusia tidak cukup untuk menampung seluruh Armada Laut Hitam seperti Pelabuhan Novorossiysk yang diikuti dengan pembangunan infra struktur yang kurang memadai.
Pada segi ekonomi dan militer ini pada akhirnya menjadi alasan Rusia untuk mengintervensi konflik Ukraina dan menganeksasi Crimea, di mana fokus Rusia yaitu pada pembahasan sebelumnya mengenai pelabuhan Sevastopol, mengingat kembali sebagian besar wilayah Timur dan Selatan Ukraina termasuk dengan Crimea merupakan orang -- orang berketurunan etnis Rusia menjadi alasan lain bagi Rusia untuk dengan mudah untuk menggenggam pelabuhan tersebut tanpa membayar atau membuat kontrak dengan Ukraina mengenai perihal Armada Laut Hitam.
Di satu sisi juga keuntungan yang didapat oleh Rusia menjadi dua kali lipat karena mengingat dengan aneksasi Crimea terhadap Rusia yang didukung oleh referendum Crimea pada tahun 2014 mengenai Crimea memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia dengan hasil keputusan 96,6%, akan membuka jalur perdagangan baru dan jendela baru bagi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Rusia.
Perdagangan yang sebelumnya harus melewati sebagian besar jalur Utara, dengan adanya Crimea merujuk pada Pelabuhan Sevastopol membawa banyak keuntungan bagi Rusia, sekalipun referendum tersebut tidak bersifat legal karena ditolak oleh 193 negara di majelis umum PBB. Pada poin yang berikut yakni gas alam, akan membawa kita pada tindakan Rusia untuk mengejar kepentingan dalam hal pengaruh geopolitiknya pada kawasan Eropa.
Rusia dikenal sebagai salah satu pemasok energi terbesar di dunia, di mana dengan gelarnya ini diketahui Rusia memanipulasi dalam mengalokasikan gas alamnya untuk kepentingan geopolitiknya, tuduhan tersebut datang oleh sebagian besar negara anggota UE dan juga dari AS, dengan kedatangan musim dingin kali, benua Eropa berada pada ambang kehancuran karena kedatangan musim dingin kali ini bersamaan dengan timbulnya krisis energi pada kawasan Eropa.
Pada tanggal 30 Oktober 2021 operator pipa Jerman menemukan bahwa aliran gas alam dari Rusia ke Eropa terhenti pada pipa Yamal Eropa yang merupakan pipa gas yang membawa gas dari Polandia ke Jerman akan tetapi perusahaan yang mengelola yakni Gazprom menyatakan bahwa mereka telah melakukan kewajiban mereka sesuai kontrak yang ada sehingga hal ini memicu munculnya berbagai tuduhan oleh Pihak Jerman, Amerika Serikat, IEA, beserta anggota parlemen Eropa mengenai manipulasi energi yang dilakukan Rusia.
Upaya untuk mengejar kepentingan Rusia juga tercermin dalam kontrak transportasi gas yang ditandatangani pada bulan September dengan Hongaria, yang menandatangani kontrak 15 tahun dengan Gazprom untuk membeli 4,5 miliar meter kubik gas setiap tahun. Strategi Rusia adalah memonopoli gas ke Ukraina, karena melalui kontrak ini, gas yang diimpor tidak akan melalui pipa gas Ukraina, tetapi melalui kawasan Eropa tenggara, pipa Balkan.
Strategi Rusia berdampak signifikan terhadap perekonomian Ukraina, sehingga Ukraina tidak mendapatkan pemasukan dari biaya ekspor karena gas tidak melalui pipa mereka, namun pernyataan Rusia menegaskan bahwa kontrak yang dicapai tidak ada hubungannya dengan konflik yang terjadi, tindakan Rusia ini merupakan pelampiasan kekesalannya terhadap pengaruh AS yang memperhambat pemaksimalan pengaruh geopolitiknya pada