Kista rahim atau yang juga dikenal sebagai kista ovarium merupakan salah satu kista yang banyak di derita oleh wanita di Indonesia. Namun, perlu anda ketahui, saat ini dengan keterbatasan pengetahuan banyak penderita kista yang baru menyadari penyakitnya setelah penyakit memasuki tahap kronis. Apabila sudah seperti itu akan sangat sulit untuk menyembuhkannya. Maka dari itu lebih baik kita kenali penyebab dan gejala kista rahim berikut ini :
Penyebab Kista Rahim
- Keturunan, ibu atau nenek menderita kista serupa
- Siklus menstruasi yang tidak teratur
- Peningkatan distribusi lemak tubuh bagian atas
- Menstruasi datang lebih awal (umur 11 tahun atau lebih muda)
- Infertilitas
- Hipotiroidisme atau ketidakseimbangan hormon
- Tamoxifen (Soltamox) terapi untuk kanker payudara
- Kontrasepsi oral / pengendalian kelahiran yang menggunakan pil mengurangi resiko
- pengembangan kista ovarium karena mereka mencegah indung telur dari memproduksi telur selama ovulasi.
Gejala Kista Di Rahim
- Rasa sakit atau ketidaknyamanan di perut bawah (perut). Rasa sakit mungkin konstan atau intermiten.
- Nyeri ketika Anda melakukan hubungan seks .
- Periode haid terkadang menjadi tidak teratur, atau mungkin menjadi lebih berat atau lebih ringan dari biasanya .
- Kadang-kadang kista dapat berdarah ke dalam ovarium. Hal ini dapat menyebabkan sakit parah mendadak di perut bagian bawah.
- Kadang-kadang, kista yang tumbuh di tangkai dari ovarium dapat memutar tangkai pada dirinya sendiri (torsia). Ini menghentikan darah yang mengalir melalui batang untuk kista dan menyebabkan kista kehilangan suplai darah. Hal ini dapat menyebabkan sakit parah mendadak perut bagian bawah.
- Kista besar dapat menyebabkan perut Anda membengkak, atau tekan pada struktur terdekat. Misalnya, penderia penyakit ini bisa menekan pada kandung kemih atau rektum, yang dapat menyebabkan gejala kencing atau sembelit.
- Meskipun sebagian besar kista bersifat jinak, beberapa jenis memiliki risiko menjadi kanker.
Itulah beberapa penyebab dan gejala kista di rahim yang bisa saya sampaikan. Semoga bisa menjadi pengetahuan bagi kita semua untuk bisa melakukan pengobatan sejak dini dan menghindari penyakit bertambah parah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H