Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kopi Tanpa Gula

16 Desember 2023   17:58 Diperbarui: 16 Desember 2023   18:14 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Butiran gula menggeliat manja
Berusaha menggoda
Sang kopi angkuh tak bicara
Ayo, rengkuh aku. Gula menebar perangkap
Tanpaku, lidah pahit mengecap
Manis tak akan terkecap

Kopi hanya diam
Air panas dituang ke cangkir beralas talam
Sang kopi melebur diri
Cantik meliuk-liuk dikacau sang penikmat kopi

Kopi tanpa gula alangkah nikmat
Pekat yang memikat
Manis hanya tipu daya
Kusodorkan pahit apa adanya

Cukuplah senyummu yang manis legit
Yang larut dalam kopi pahit
Adrenalin menyengat
Membuka semangat

Tak apa pergimu tanpa pamit
Dan rasa rindu terasa paling pahit
Telah kusampaikan pada luas langit
Di pelupuk mata menetap sebentuk paras
Kopi tanpa gula tinggal ampas
Laiknya cerita kehidupan tak pernah tandas

FS, 16.12.23

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun