Butiran gula menggeliat manja
Berusaha menggoda
Sang kopi angkuh tak bicara
Ayo, rengkuh aku. Gula menebar perangkap
Tanpaku, lidah pahit mengecap
Manis tak akan terkecap
Kopi hanya diam
Air panas dituang ke cangkir beralas talam
Sang kopi melebur diri
Cantik meliuk-liuk dikacau sang penikmat kopi
Kopi tanpa gula alangkah nikmat
Pekat yang memikat
Manis hanya tipu daya
Kusodorkan pahit apa adanya
Cukuplah senyummu yang manis legit
Yang larut dalam kopi pahit
Adrenalin menyengat
Membuka semangat
Tak apa pergimu tanpa pamit
Dan rasa rindu terasa paling pahit
Telah kusampaikan pada luas langit
Di pelupuk mata menetap sebentuk paras
Kopi tanpa gula tinggal ampas
Laiknya cerita kehidupan tak pernah tandas
FS, 16.12.23
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H