Namaku Muak
Tempat serapah menyampak
Kami muak! Kami muak!
Begitu teriak hinggap hingga telinga pekak
Muak,
Entah kenapa orang tua menamaiku Muak
Mungkinkah lahirku mereka tolak
Atau hidup sungguh pedih tak memihak
Dalam suatu demo di Dewan Perdusunan
Teriak muak begitu pekat berhamburan
Mereka muak dengan sang punggawa
Buta akan derita
Tuli pada jerit anarki
Lumpuh oleh hierarki
Tegap perkasa memijak wong cilik
Tangan piawai mengeruk untung dikilik
Punggawa beregenerasi mengular
Caplok mencaplok khas keluarga ular
Akhirnya, aku ikut muak seketika
Ingin berganti nama menjadi Murka
Akan aku keluarkan lidah merah penuh amarah
Murka memanggang pelaku ketidakadilan tanpa marwah
FS, 9.11.23
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H