Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kami Muak

9 November 2023   17:15 Diperbarui: 9 November 2023   17:19 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://www.piqsels.com/id/public-domain-photo-zkjyh

Namaku Muak
Tempat serapah menyampak
Kami muak! Kami muak!
Begitu teriak hinggap hingga telinga pekak
Muak,
Entah kenapa orang tua menamaiku Muak
Mungkinkah lahirku mereka tolak
Atau hidup sungguh pedih tak memihak

Dalam suatu demo di Dewan Perdusunan
Teriak muak begitu pekat berhamburan
Mereka muak dengan sang punggawa
Buta akan derita
Tuli pada jerit anarki
Lumpuh oleh hierarki

Tegap perkasa memijak wong cilik
Tangan piawai mengeruk untung dikilik
Punggawa beregenerasi mengular
Caplok mencaplok khas keluarga ular

Akhirnya, aku ikut muak seketika
Ingin berganti nama menjadi Murka
Akan aku keluarkan lidah merah penuh amarah
Murka memanggang pelaku ketidakadilan tanpa marwah

FS, 9.11.23

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun