Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Balik Jeruji Jendela

11 Agustus 2023   19:20 Diperbarui: 11 Agustus 2023   19:26 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://www.piqsels.com/id/public-domain-photo-svbfx

Sudah lama aku tak menjenguk
Sebuah jendela berjeruji
Sibaklah daun jendela rapuh
Berderit mengaduh renta
Biasanya, muncul seraut wajah
Yang kuhapal kerut-kerut melintang di keningnya
Yang lelah menampung keringat
Menyerap bau apak kehidupan

Apa kabar Pak Tua?
Jemari kurus menggenggam jeruji
Tanpa daya tanpa kata
Gagah tak berlaku
Pudar, masa telah menanggalkannya
Hanya mata berkilat
Menyerap sedikit harap
Pak Tua sedang memandang sisa dunia

Aku telah mendaki gunung kehidupan
Terengah tiba di puncak
Panorama terhirup indah
Tunggulah, burung gagak melintas sebagai pertanda


SungePnoh, 11 Agustus 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun