Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Incognito, Selamat Berpisah

12 Juli 2023   11:07 Diperbarui: 12 Juli 2023   11:12 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://www.piqsels.com/id/public-domain-photo-ftgbp

Kuciumi syal menjuntai di bahu
Parfum resepsionis cantik tertinggal di sana
Berserak senyum di lobi kala menunggu dirimu
Segelas es teh lemon welcome drink menghapus dahaga

Di mana kamu? Pandangan menyapu
Tak tampak seseorang yang dicari
Kurasa telah menebal rindu
Tak datangkah gadis berlesung pipi?

Waktu begitu cepat beranjak senja
Jari jemari pianis mengantar tembang
Dyaz, teleponmu diam seribu basa
Jemu mulai bergelayut bimbang

Tahukah engkau, mungkin ini sua terakhir kali
Kotamu telah lama memanggil pulang
Berharap malam indah berdua menyusuri
Harap padam tak benderang

Dyaz tak berkabar dalam senyap menelan
Telentang di kamar nan sepi
Angka nol ditekan
Room 672 incognito please dengan suara bergerigi

Biarlah sepi bergelut
Semalam menyapih pilu
Menunggu fajar menjemput
Bantal empuk mengusap tumpah tangis kalbu

Incognito, selamat berpisah sayang
Biarlah sendiri menyusun memori
Dari balik bening kaca hotel berbintang
Kenang, kenanglah kenangan abadi

SungePnoh, 12 Juli 2023

Catatan :
Incognito adalah status tamu yang menginap di hotel namun minta dirahasiakan, berdasarkan permintaan tamu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun