Marini
Bau kemiri rambut nan tergelung
Masih mengelus bulu hidung
Halus selendang tertiup angin mengiris
Ibarat gula enau termanis
Saat itu usiamu lima belas
Kau ambil rasa cintaku tandas
Marini
Kemarin aku bertemu denganmu
Parasmu tak serupa dulu
Bibir merah membuat cemburu membuncah
Kelir rambut kuning pecah
Tanpa rekah senyum
Hilang sudah Marini nan ranum
Alangkah sesak kala pandang tersesat
Tertumpah sesal  berlipat-lipat
Zaman mengubah
Atau engkau berubah
Mabuk dalam kota hiruk pikuk
Tak lagi sederhana memeluk
Kelopak bunga gugur jatuh
Silap mata hati berkayuh
Duhai Marini telah pergi
Tertelan fatamorgananya sendiri
SungePnoh, 15 Juni 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H