Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bharada dalam Desingan Peluru

21 Januari 2023   20:53 Diperbarui: 21 Januari 2023   20:55 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto https://www.piqsels.com/id/public-domain-photo-fizhj


Kami adalah,

Kaum satu balok miring merah berseragam
Strata terendah siap menerima kalam
Diam tanpa banyak gumam

Menerima maklumat
Dari komandan terhormat
Mengantar peluru laknat

Tidak banyak pilihan
Manut perintah atasan
Tak ada pembangkangan

Dalam pusaran peluru dan senjata
Bagai makan buah simalakama
Memuntahkan peluru atau berbalik pada raga

Kami bagaikan sebutir peluru dari senapan
Dalam genggaman sang tuan
Tanpa arti jika tak digerakkan

Bharada adalah sebutir peluru bagi sang komandan
Tetap dalam perjalanan
Atau nahas di ujung jalan

FS, 21 Januari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun