Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Manusia Penakut

4 Januari 2023   09:01 Diperbarui: 4 Januari 2023   09:06 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://www.piqsels.com/id/public-domain-photo-objds

Mereka adalah manusia-manusia penakut
Takut akan neraka
Senang ditawari dosa
Lihat! Suasana dalam pesawat udara
Mulutnya komat kamit berdoa
Landing, mabuk dalam pesta

Mereka adalah manusia-manusia penakut
Berkoar-koar takut korupsi
Gelap mata ditawari setumpuk kertas warna warni
Perut gendut lapar rakus
Mencoba sekali eh ketagihan
Mengalir deras dalam darah, tujuh turunan

Suatu ketika, mereka berubah manusia pemberani
Berani berkelit
Teriak, Aku kilaf Tuhan!
Mengadu pada dinding bisu
Berkisah dalam berlembar-lembar dalih
Dalam jeruji berlipat remisi

Apa yang dicari manusia-manusia ini?
Meniti dunia berkawan nafsu duniawi
Dahaga di padang tak bertepi
Tergelincir nista
Didustai tipu-tipu dunia
Manusia penakut, takut gelap namun lelap di lorong kegelapan

SungePnoh, 04 Januari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun