Secarik kenang,
Yang hidup dalam lintasan waktu nan singkat
Ditakdirkan tergelincir dalam sua
Lalu menghilang dalam lorong tak berujung
Rindu begitu sering beriak
Ikut gelombang perasaan
Meninggalkan jejak di pasir rasa
Jatuh basah di sudut karang
Secarik kenang,
Melayang
Hinggap mengerjap di ceruk mata
Menyentuh kelupas bibir
Terbang di pucuk pohon
Gugur bersana daun kering rapuh
Hari sudah petang
Secarik kenang menancap
Pada tatapan beku dan abadi
Terlelap pada pelukan senja
Secarik kenang akan hilang
Tidur pada raga yang ditinggal pergi jiwa
FS, 07 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H