Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jujur Telah Menjadi Bubur

6 September 2022   06:17 Diperbarui: 6 September 2022   06:39 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi piqsels.com

Jujur telah menjadi bubur
Nurani telah mati
Kalam tak lagi menggores tajam
Terkubur jiwa-jiwa nan putih suci
Angkara memerah menyelubungi

Kukatakan padamu
Kejujuran telah dimakan keserakahan
Aku lapar, lapar duniawi
Desis ular berkepala manusia
Ingin kuhisap darahmu sampai raga putih bak kapas

Jujur telah menjadi bubur
Siap ditelan bulat-bulat
Mengisi perut-perut gendut rakus
Lupa mana yang halal dan haram
Mendarah daging tujuh turunan

Buat apa jujur
Jika jujur, tak akan tergenggam dunia
Jujur hanya buat kaum miskin
Mengaku jujur bahwa mereka miskin

Jujur telah menjadi bubur
Sengaja, bukan terlanjur
Bergelimang lupa
Bahwa tak jujur mengubah rupa menjadi jahanam

SungePnoh, 6 September 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun