Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

(Bukan) Kupu-Kupu Malam

5 September 2022   14:08 Diperbarui: 5 September 2022   14:16 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai, perempuan malam
Mengatup mata nan bulat indah
Abaikan lambaian rembulan
Malam adalah waktu menidurkan
Enyahkan kecemasan yang engkau reka sendiri

Perempuan malam tengadah dalam sepi
Angin malam mengelus bening mengaca
Lupa, oh sengaja terbuka
Seperti kupu-kupu menggeliat dalam remang
Mencoba tertawa renyah terdengar sumbang

Telinganya mendengar hardikan
Telunjuk seperti bayang hantu
Elok rupa bernasib buruk, ejek terkekeh
Tangisan pagi menunggu
Telungkup membenam raga

Neraka kelak menanti, cerca terngiang
Aku bukan kupu-kupu malam
Hanya malam yang berkehendak akan jiwa
Tak ada siang tersisa
Pekerja perempuan menyelinap dalam gelap malam

SungePnoh, 05 September 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun