Hai, perempuan malam
Mengatup mata nan bulat indah
Abaikan lambaian rembulan
Malam adalah waktu menidurkan
Enyahkan kecemasan yang engkau reka sendiri
Perempuan malam tengadah dalam sepi
Angin malam mengelus bening mengaca
Lupa, oh sengaja terbuka
Seperti kupu-kupu menggeliat dalam remang
Mencoba tertawa renyah terdengar sumbang
Telinganya mendengar hardikan
Telunjuk seperti bayang hantu
Elok rupa bernasib buruk, ejek terkekeh
Tangisan pagi menunggu
Telungkup membenam raga
Neraka kelak menanti, cerca terngiang
Aku bukan kupu-kupu malam
Hanya malam yang berkehendak akan jiwa
Tak ada siang tersisa
Pekerja perempuan menyelinap dalam gelap malam
SungePnoh, 05 September 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H