Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sinar Mas Mewujudkan Kepedulian pada Masyarakat Indonesia dengan Yayasan Muslim Sinar Mas

6 Agustus 2022   22:07 Diperbarui: 9 Agustus 2022   15:36 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wakaf Mushaf Alquran pada Milad ke-43 Masjid Istiqlal oleh Yayasan Muslim Sinar Mas/Sumber foto https://www.sinarmas.com/blog/?p=3123

"Hidup harus hemat, tapi beramallah sebesar-besarnya." - Eka Tjipta Widjaya

Muslim (penganut agama Islam) di Indonesia menduduki urutan pertama dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Walaupun mayoritas penduduknya beragama Islam namun Indonesia dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, walaupun berbeda tetap satu jua, memiliki keterbukaan dengan keberagaman agama di Indonesia. 

Indonesia menjadi negara majemuk, terdiri dari keberagaman suku, agama, budaya, bahasa, dan rasa toleransi serta saling menghargai tumbuh dalam keberagaman.

Sinar Mas yang didirikan oleh Eka Tjipta Widjaya juga tumbuh dalam keberagaman di Indonesia. Sinar Mas dan keberagaman didasari dengan ideologi sang pendiri Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaya, yang menyebarkan ajaran bahwa orang harus peduli terhadap lingkungan dan masyarakat.  

Hal ini tertuang dalam 6 filosofi yang dipegangnya sampai ujung usia dan juga hingga kini menjadi filosofi Sinar Mas, yakni "Integritas, Sikap Positif, Berkomitmen, Perbaikan Berkelanjutan, Inovatif, dan Loyal".

Sumber foto http://www.sinarmas.com/business-model.html
Sumber foto http://www.sinarmas.com/business-model.html

Eka Tjipta Widjaya lahir di Quanzhou, Fujian, China, pada 27 Februari 1921. Quanzhou dikenal sebagai Kota Zaitun dan menjadi pusat peradaban Islam. Quanzhou menjadi kota bersejarah karena merupakan titik awal dari jalur sutra maritim yang merupakan persinggahan pedagang dan penjelajah dari penjuru. Keberagaman beragama dan percampuran budaya China-Arab terdapat di Quanzhou pada masa itu.

Di Quanzhou, terdapat Masjid Qingjing yang didirikan pada tahun 1009 M, dengan gaya bangunan seperti di Turki dan Arab. Menurut cendekiawan dan penjelajah Islam asal Maroco, Ibn Battuta, selama pelayarannya ke penjuru dunia dalam kurun waktu 1304-1377 M, Quanzhou adalah pelabuhan terbesar dunia dan hal ini bisa disaksikan di Islamic Centre dan Museum Maritim Quanzhou.

Dari tanah kelahirannya Quanzhou hingga Indonesia, Eka Tjipta Widjaya memaknai adanya keberagaman. Berawal kepindahan ke Indonesia dan berwirausaha di Makassar kemudian pindah ke Surabaya, Eka Tjipta Widjaya dengan kegigihannya patut menjadi teladan. 

Sinar Mas lahir di Surabaya tahun 1962 dan berkembang pesat hingga kini. Sinar Mas menjadi brand perusahaan yang bergerak dengan 7 pilar bisnis yakni "Pulp dan Kertas, Agribisnis dan Pangan, Layanan Keuangan, Pengembang dan Real estat, Telekomunikasi, Energi dan Infrastruktur, dan Layanan Kesehatan".

Kepedulian Sinar Mas pada muslim di Indonesia maka terbentuklah Yayasan Muslim Sinar Mas pada tahun 2019, dengan dilatarbelakangi untuk senantiasa berupaya meringankan beban dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat. 

Selain itu kehadiran Yayasan Muslim Sinar Mas juga untuk mewadahi praktik keIslaman yang terbuka, toleran, setara, dan penuh kasih di lingkup internal Sinar Mas. Di lingkup eksternal, Yayasan Muslim Sinar Mas menjalin silaturahmi dengan lembaga keagamaan dan aktif dalam kegiatan sosial dan pendidikan.

Kegiatan sosial dan pendidikan yang dilakukan oleh Yayasan Muslim Sinar Mas adalah secara rutin mendonasikan mushaf Quran. Donasi mushaf Quran ini didukung oleh Asia Pulp & Paper Sinar Mas yang mengusung lini kertas bermerek Sinar Tech (Quran Paper) yang dikembangkan khusus untuk pencetakan kitab suci Quran.

Program "Wakaf Quran untuk Negeri" memang telah dilaksanakan sejak tahun 2008 hingga kini yang dilakukan secara rutin dan didistribusikan di seluruh Indonesia sangat dirasakan manfaatnya. Wakaf Quran merupakan bagian dari CSR (Corporate Social Responsibility) Yayasan Muslim Sinar Mas dalam kontribusi pembangunan akhlak mulia dengan mengaji. 

Bukan hanya berdonasi mushaf Quran, Yayasan Muslim Sinar Mas juga menginisiasi program cara membaca Alquran melalui program Berantas Buta Al-Qur’an (BBQ).

Program Berantas Buta Al-Quran (BBQ) Sumber foto https://www.sinarmas.com/blog/?p=2120
Program Berantas Buta Al-Quran (BBQ) Sumber foto https://www.sinarmas.com/blog/?p=2120

Kegiatan sosial dan pendidikan dari Yayasan Muslim Sinar Mas selain wakaf Quran, juga memberi bantuan renovasi sarana peribadatan dan sarana pendidikan daerah-daerah di Indonesia juga mendukung pembangunan gedung DMI (Dewan Masjid Indonesia) yang berlokasi di Jakarta Timur. Dalam masa pandemi, Yayasan Muslim Sinar Mas juga memberi sumbangan dalam upaya pencegahan dan penanganan Covid-19, memfasilitasi vaksinasi.

Banyak kegiatan sosial dan pendidikan yang telah dilakukan Yayasan Muslim Sinar Mas, peduli dan berbagi. Memberi bantuan pada daerah yang terkena bencana alam, termasuk perhatian pada lingkungan hidup dengan aksi menanam pohon. Semua kegiatan sosial dan pendidikan yang dilakukan Yayasan Muslim Sinar Mas tidak terlepas dari ideologi dari Eka Tjipta Widjaya, harus peduli terhadap lingkungan dan masyarakat. 

Ideologi yang diwariskan Eka Tjipta Widjaya hendaknya bisa kita amalkan, menjadi orang sukses namun tetap peduli lingkungan dan masyarakat. Dalam rangka 100 tahun Eka Tjipta Widjaja, Sinar Mas yang didirikan oleh Eka Tjipta Widjaya telah banyak memberi kontribusi dalam membangun negeri melalui pilar bisnis Sinar Mas.

Sinar Mas untuk Indonesia, Sinar Mas juga berkomitmen mengedepankan praktik bisnis berkelanjutan guna mendorong perekonomian Indonesia. Sinar Mas Land menjadi perusahaan asal Indonesia pertama yang meraih Best Developer Asia pada ajang PropertyGuru Asia Property Awards 2021.  

Kita belajar dari kegigihan Eka Tjipta Widjaya, zero to hero. Banyak orang ingin menjadi pahlawan, tapi tidak semua orang bisa menjadi pahlawan. Tapi Eka Tjipta Widjaya bisa menggapai sukses dengan tidak meninggalkan sifat kedermawanannya.

Referensi 1, 2, 3

Fatmi Sunarya, 06 Agustus 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun