Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lapangan Merdeka Sungai Penuh, Lapangan Serba Guna Sepanjang Masa

29 Juli 2022   09:05 Diperbarui: 29 Juli 2022   14:23 2701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota Sungai Penuh di Provinsi Jambi, menjadi daerah otonomi tersendiri dan terpisah dari Kabupaten Kerinci, walaupun terpisah secara administratif namun masyarakatnya tetap satu sebagai suku Kerinci. Kota Sungai Penuh berudara sejuk  berada pada kawasan Bukit Barisan dan hutan tropis yakni kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat. Berada pada ketinggian 500 – 1000 m di atas permukaan laut (mdpl), sebagian dari wilayah Kota Sungai Penuh merupakan perbukitan yang kaya akan potensi wisata alam serta terdapat hamparan persawahan.

Lapangan Merdeka Kota Sungai Penuh menjadi sentral/pusat kota, berada di tengah-tengah kota berhadapan dengan Gedung Nasional. Lapangan Merdeka sejak dulu menjadi tempat segala perhelatan, menjadi satu-satunya lapangan sepak bola di tengah Kota Sungai Penuh, dan di pinggir lapangan menjadi tempat nongkrong segala kaum, tua, muda, dan anak-anak. Lapangan Merdeka menjadi ruang terbuka publik di tengah Kota Sungai Penuh.

www.facebook.com/AnakMelayuJambi
www.facebook.com/AnakMelayuJambi
Di masa lalu, Lapangan Merdeka menjadi saksi sejarah pembentukan Kabupaten Kerinci. Pada tanggal 10 November 1958, Mochammad Joesoef Singedekane sebagai Gubernur/KDH Propinsi Jambi meresmikan Daerah Otonom Tingkat II Kerinci dalam Provinsi Jambi di Lapangan Merdeka. Peresmian Kabupaten Kerinci ini disambut gembira dan dihadiri oleh ribuan rakyat Kerinci di Lapangan Merdeka.

Ketika saya kecil dulu, saya mengingat bahwa di pinggir Lapangan Merdeka ada areal pertokoan namun setelah terjadi kebakaran yang menghabiskan areal pertokoan tersebut, Lapangan Merdeka tidak boleh didirikan pertokoan lagi dan benar-benar kosong. Semakin hari Lapangan Merdeka dibenahi agar nyaman digunakan oleh masyarakat.

Foto Fatmi Sunarya
Foto Fatmi Sunarya

Jika pagi hari, Lapangan Merdeka menjadi tempat berolahraga, ada yang bermain sepak bola, jalan santai berkeliling lapangan. Sekolah-sekolah yang berlokasi berdekatan dengan Lapangan Merdeka, menjadikan Lapangan Merdeka menjadi tempat bagi siswa/siswi berolahraga.

Foto Fatmi Sunarya
Foto Fatmi Sunarya

Di pinggir Lapangan Merdeka juga banyak pedagang berjualan, bahkan malam hari paling ramai. Terdapat permainan anak-anak seperti odong-odong dan lain-lain. Ada jajanan seperti sate, bakso, mainan anak-anak dan lain sebagainya. Untuk pedagang ini diberikan areal yang khusus untuk berdagang.  

http://baitulamalnews.blogspot.com/2017/01/lapangan-merdeka-kota-sungai-penuh.html
http://baitulamalnews.blogspot.com/2017/01/lapangan-merdeka-kota-sungai-penuh.html

Seperti ketika suatu sore saya melintas di Lapangan Merdeka sepulang kerja, menjadi tempat bermain sekeluarga, beberapa anak muda bersantai untuk sekedar mengobrol dengan teman-teman, melepas lelah atau menghabiskan waktu menunggu senja menjelang.  

Foto Fatmi Sunarya
Foto Fatmi Sunarya

Foto Fatmi Sunarya
Foto Fatmi Sunarya

Ruang terbuka publik sangat dibutuhkan masyarakat, karena sesuai fungsi dari ruang terbuka publik sebagai wadah aktivitas di luar rumah bagi masyarakat, baik aktivitas individu  atau bersama. Ruang terbuka publik bermanfaat untuk  tempat rekreasi, silaturahmi dan juga bisa menjadi sarana olah raga dan kegiatan sosial lainnya.

Di Kota Sungai Penuh, setiap acara yang diperuntukkan bagi publik seperti salat id Idul Fitri maupun Idul Adha, acara dakwah, acara musik, atau perhelatan massal dilaksanakan di Lapangan Merdeka.

Sesuai namanya "Lapangan Merdeka", semoga masyarakat dengan merdeka bisa menikmati dan memanfaatkan ruang terbuka publik yang berada di Kota Sungai Penuh ini dengan baik dan tetap menjaga keasrian lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga fasilitas publik. Juga tidak ada aksi vandalisme atau corat coret yang merusak keasrian lingkungan.

Salam Lestari.

Sunge Pnoh, 25 Juli 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun