"Saat engkau memberikan satu kebajikan pada bumi, maka engkau dapat menuai kebajikan yang lebih banyak dari itu"
Tuhan menciptakan alam semesta beserta isinya, dan manusia adalah ciptaan-Nya yang istimewa. Tuhan menciptakan semua yang ada di bumi untuk menopang dan mendukung kehidupan manusia. Pada manusia juga terletak tanggung jawab untuk menjaga, merawat, melestarikan alam demi keberlangsungan generasi berikutnya.
Agar tidak rancu pengertian antara bumi dan alam semesta, bumi adalah tempat kita hidup, satu-satunya tempat di alam semesta yang ada kehidupan.
Sementara alam semesta adalah suatu ruangan yang maha besar yang di dalamnya terdapat kehidupan yang biotik (semua makhluk hidup) dan abiotik (tanah, air, udara), serta di dalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan manusia maupun yang tidak.
Semua agama mengajarkan untuk memberi kebajikan pada bumi
Setiap ajaran agama mengajarkan untuk memberi kebajikan pada bumi. Dalam agama Islam, manusia sebagai khalifah harus memakmurkan bumi, mengelola bumi dan segala isinya dengan baik supaya bermanfaat untuk generasi berikutnya. Nabi Muhammad SAW mengingatkan umatnya agar selalu menjaga keseimbangan alam.
Dalam agama Buddha, pada bagian Karaniya Metta Suttta dari buku paritta suci agama Buddha, menyebutkan bahwa hendaknya kita berpikir semoga semua makhluk berbahagia.
Mettanca sabba-lokasmiṁ
māna-sambhāvaye aparimāṇaṁ,
Uddhaṁ adho ca tiriyanca
asambādhaṁ averaṁ asapattaṁ.
Kasih sayangnya ke segenap alam semesta,
Dipancarkannya pikirannya itu tanpa batas,
Ke atas, ke bawah dan ke sekeliling,
Tanpa rintangan, tanpa benci dan permusuhan.
Jelas dalam agama Buddha mengajarkan kasih sayang pada alam semesta, menjaga dan melestarikan alam dan tentu saja menolak perusakan alam dan segenap potensinya.
Begitu juga dalam ajaran agama Kristen, “Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia (Kisah Para Rasul 17:24-25)”
Pada kitab Veda Smrti .V.46 dalam agama Hindu juga disebutkan, "ia yang tidak menyebabkan penderitaan dalam belenggu apapun, atau kematian mahluk hidup tetapi menginginkan keselamatan pada semua mahluk itu, ia yang mendapatkan kebahagiaan tanpa akhir.”