Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Asbak Bapak

6 Juni 2022   14:24 Diperbarui: 6 Juni 2022   14:30 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asbak tergeletak berdebu
Berdebu kehilangan sang tuan
Sang tuan tak lagi mengisi
Mengisi puntung dan serakan abu

Asbak sudah tuli
Tuli tak lagi mendengar percakapan
Percakapan tentang asap dan paru
Paru bapak akan menganga merana, rungut sang putri

Bapak hanya terkekeh tertawa
Tertawa bahagia berkepul asap
Asap berbatang-batang rokok
Rokok menemani sampai ke akhir hayat

Sepeninggal bapak, asbak menjadi antik
Antik terpajang senyap
Senyap tanpa tengkar
Tengkar tentang sakit atau kematian

Asbak bapak seolah mati
Mati suri tak ada yang menghampiri
Menghampirinya artinya menghampiri mati
Mati, tentang mati hanya soal waktu petuah bapak pada asbak

FS, 06 Juni 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun