Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dua Rupa Duduk Merupa

30 Mei 2022   15:51 Diperbarui: 30 Mei 2022   15:54 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi piqsels.com

Dua
Engkau dan aku adalah dua
Dua batok kelapa nan keras kepala
Kepala batu, bersorak kita serentak
Serentak, begitu juga dada berdegup
Berdegup mematikan angkuh sombong

Esok
Tengkar mengulang kisah
Kisah tentang letupan amarah
Amarah yang padam
Padam oleh alunan gita
Gita kemarin kembali kasmaran

Mari kita duduk bersama dua cangkir kopi
Kopi dengan seduhan gelap pekat
Pekat kopi pahit
Pahit mengikat manis kenang
Kenang berjalin berpita emas

Dua cangkir kopi berdenting bersama
Bersama dalam dua rupa
Rupa, kau dan aku namun satu jiwa
Jiwa bahagia walau sekedar duduk merupa

FS, 30 Mei 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun