Pujangga tua merenda aksara nan lahir meraki
Mereka yang menutup mata, tak peduli
Pada mereka yang tuli
Bosan akan puisi-puisi
Hanya meja tua diam menyimak perasaan
Paham getaran hati mengalir lewat gemetar tangan
Kursi tua hampir patah menahan
Menolak renta semangat berpendaran
Raga akan menjadi abu
Goresan tinta tetap membakar gebu
Tertinggal di tumpukan kertas buram dalam waktu
Sebaris nama meniup abadi melesat seperti peluru
Pujangga tua menumpah kata-kata
Memuja tumpahan rasa
FS, 09 Mei 2022
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!