Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tak Ada Puisi Indah Untukmu

11 April 2022   09:40 Diperbarui: 11 April 2022   09:47 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: piqsels.com

Katamu...
Berikan aku puisi indah
Tak terselip amarah
Buang segala gerutu
Emosi yang tak henti menggebu

Kataku...
Tak ada puisi indah menyanjungmu mulia
Bagaimana menyusun butiran mutiara
Jika kami tercekik mati
Kaum miskin terpijak kapitalis keji

Engkau membunuh kami diam-diam
Merana dalam kehidupan kelam
Bibir kering tak terusap makanan
Garis tegas membentang, garis kemiskinan

Berikan tanganmu untuk menyentuh
Kau merasakan kulit hampir melepuh
Suaraku tak akan hilang
Sampai cahaya menyentuh gelap menjadi terang

FS, 11 April 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun