Kita terjebak di dunia bedebah
Berserak air ludah
Unjuk rasa
Unjuk kata
Mereka menulikan hati
Tak peduli
Telinga mereka berkaki
Kala bersuara, telinganya berlari
Mulutnya mengulum gula-gula
Sementara mulut kita menceracau dahaga
Aku menyebutmu, kapitalis
Menyengir indah, tak acuh jerit tangis
Bah, bedebah
Biarkan aku rebah
Biarkan jemari
Menopang bermenung diri
Mengabai rayu
Membiarkan perangkap kosong termangu
FS, 08 April 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H