Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Menghujani Sang Pawang

21 Maret 2022   15:17 Diperbarui: 21 Maret 2022   15:21 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi piqsels.com

Wo Ha Wo,
Membaca mantra menembus langit kelam
Berpayung mendung hitam
Sang Pawang sedang memindahkan awan
Jangan turun setetes pun hujan
Dari langit kelam ke langit dunia yang beda
Membelah langit, apa susahnya


Wo Ha Wo,
Mulut komat kamit, kaki gemetar berpijak
Hujan malas beranjak
Deras mengucur basah lebat
Tangan melambai penat
Mengibas peluh bercampur cucuran
Hari ini pesta bersimbah hujan

Wo Ha Wo
Mantra sakti kalah dari yang Maha Sakti
Kita hanya butiran debu tanpa arti
Jika diinginkan-Nya, alam sekejap akan binasa
Tak bisa dilawan tak bisa dikira
Engkau ingin menahan hujan?
Pintalah dengan doa, semoga terkabulkan

FS, 21 Maret 2022

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun