Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Escape Plan

17 Maret 2022   15:28 Diperbarui: 17 Maret 2022   15:30 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Masa lalu telah berhantu
Langkah kaki terpaku
Bayang gelap menyergap
Teriak tercekat
Jangan menakuti
Aku tak ingin kembali
Kian kencang berlari
Dia tak jua berlalu


Di manakah akan kutitip masa lalu?
Tertulis di dinding segala penjuru
Kenang membelenggu
Jika boleh meminta
Berikan aku satu pusara
Mengubur rangkaian kuat meraja
Sulit dicegah bangkit lagi
Mengikat erat sesak di jiwa

Memberangus rencana
Semakin berlari
Semakin terkubur
Semakin lekat mengitari hari-hari
Terbenam dalam lubuk
Menyeruak timbul kembali
Terengah tiba di masa kini
Masa lalu gagal dalam pelarian

FS, 17 Maret 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun