Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rembulan Jatuh di Pangkuan

16 Maret 2022   08:54 Diperbarui: 16 Maret 2022   08:58 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyingkap tirai jendela
Tak kutemui rembulan berjaga
Ke  manakah sang rembulan?
Langit begitu gelap menakutkan
Di tengah rimba malam
Kantuk menyerang diam-diam
Mimpi mulai membuai di peraduan
Mimpi tentang rembulan jatuh di pangkuan

Aku berbisik padanya
Adakah pesan tersampaikan pada kekasih jiwa
Mungkin di langit yang sama juga menunggu rembulan
Pandang penuh kerinduan
Paras diterpa kerling bintang
Senyum tersungging di antara bayang
Rembulan setia dalam kesunyian
Kawan bercerita merangkai angan

Pagi telah memberai mimpi
Apakah dirimu juga bermimpi?
Tentang rembulan jatuh di pangkuan
Menyiratkan sua di ujung penantian
Jangan bertanya kapan cangkir-cangkir bersulang
Kopi bergejolak menunggu sang tuan pulang
Saujana, engkau tetap bersama rembulan dalam pesta malam
Bersama menunggu senja nan karam

FS, 16 Maret 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun