Jika langit kuinjak
Dia tetap bernama langit
Yang berada jauh di atas kepala
Gaung kata sombong bahkan tak terdengar olehnya
Jika bumi kujunjung
Dia tetap menjadi pijakan
Yang berada di bawah telapak kaki
Walau beribu kata memuji, dia tetap membumi
Di antara langit dan bumi, di manakah aku?
Di antara keduanya
Tak meninggi
Tak jua rendah diri
Suatu kala langit bisa dijangkau
Tapi tetap pulang ke bumi berucap syukur
Ingatlah,
Tawa terlempar ke langit tinggi
Tapi tangis pasti jatuh ke bumi
FS, 14 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H