Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Biduk Tua adalah Raja

24 Februari 2022   17:45 Diperbarui: 24 Februari 2022   18:03 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biduk tua
Tanpa dayung
Pun tanpa sang pendayung
Tergeletak
Penuh barang rongsokan
Ditemani setia sebuah bendera

Hanya kibar bendera berbisik
Ramai deru ombak genit berkejaran
Selebihnya, hanya sunyi
Sendiri menikam di bibir pantai
Puas diterjang ombak
Lapuk dalam badai

Mungkin engkau mencibir hina
Biduk tua tak berguna
Tahukah engkau? Aku sang raja
Tak lagi jadi budak untuk menjala

FS, 24 Februari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun