Jika musim durian di kabupaten tetangga tiba, dari segala arah baunya berhembus kencang sampai ke hidung dan menarik-narik kaki segera berburu durian. Begitulah, saya segera berkunjung ke Sako (Pesisir Selatan).Â
Bagian barat Kabupaten Kerinci (Provinsi Jambi) memang berbatasan dengan Kabupaten Pesisir Selatan (Provinsi Sumatera Barat) dan daerah Sako (Pesisir Selatan) ini persis berada di perbatasan. Sako terkenal dengan durian dan penganan yang khas yakni lamang golek.Â
Walaupun jaraknya lumayan jauh sekitar 40 km dari Kota Sungai Penuh, dengan waktu tempuh kira-kira 1 jam 15 menit berkendaraan sepeda motor. Akses jalan cukup bagus karena jalan antar provinsi, hanya di daerah puncak sering terjadi longsor bila hujan lebat berhari-hari.Â
Di sepanjang jalan Sako sampai ke Tapan, terdapat sungai yang dijadikan obyek wisata pemandian dan tentu saja kebun durian. Jika musim durian, durian dijajakan sepanjang jalan oleh pemilik kebun durian maupun pedagang pengumpul durian.Â
Harganya bervariasi tergantung ukuran durian, ukuran durian yang besar biasanya antara Rp. 25.000-Rp. 30.000. Untuk ukuran yang kecil berkisar antara Rp. 10.000 - Rp. 20.000. Cita rasanya, tidak bisa lupa tiga hari tiga malam, lezat dan maknyus.
Dari dulu, durian menjadi komoditi andalan daerah Sako, Tapan khususnya dan Pesisir Selatan pada umumnya. Jika musim panen, durian biasanya banyak dijual keluar dari Pesisir Selatan dan salah satunya dijual ke Kerinci.Â