"Persahabatan itu bagai kepompong, kadang kepo kadang rempong"
Eits, Apa benar persahabatan seperti lelucon ini? Benar juga tapi kadang-kadang, kadang kita saling kepo dengan sahabat kita, kadang juga saling rempong. Dengan sahabat saling mengusik namun asyik. Dalam artikel ini saya mengintip persahabatan antara si Hitam dan si Putih yang tidak kepo maupun rempong tapi saling memberi manfaat.
Memang, saya suka jalan-jalan, tapi kurang menyukai tempat wisata yang pengunjungnya menumpuk dan wisata yang ditawarkan tidak menarik. Kurang suka cuma nongkrong sambil malu-malu kucing, Â saya memang lebih suka "jalan" mengitari dusun-dusun terpencil yang masih asri alamnya. Â Disamping jalan-jalan, saya juga suka memotret walaupun bukan fotografer profesional.
Kalau dibuat perumpamaan, ibarat lagu Ninja Hatori.
Mendaki gunung lewati lembah
Sungai mengalir indah ke Samudra
Bersama teman bertualang
Tempat yang baru belum pernah terjamah
Suasana yang ramai di tengah kota
Selalu waspadalah kalau berjalan
Siap menolong orang dimana sajaÂ
Dalam perjalanan melewati sawah yang luas membentang dan juga daerah rawa, saya selalu menemukan dua sahabat yang tak terpisahkan. Iya, kerbau dan burung kuntul kerbau. Saya menjulukinya si Hitam dan si Putih. Kenapa mereka selalu bersama? Tentu saja ada hubungan istimewa yang menguntungkan atau simbiosis mutualisme.Â
Saling bermanfaat satu sama lainnya, burung kuntul kerbau memakan serangga  yang berkeliaran di sekitar kerbau atau sapi. Juga memakan kutu yang menempel di badan kerbau. Sehingga kerbau atau sapi terbebas dari serangga yang mengganggu. Saya tertarik memotret persahabatan si Hitam dan si Putih ini, walaupun burung kuntul kerbau ini dengan cepat terbang jika kita mendekat.
Burung kuntul kerbau atau Bubulcus coromandus ini berbeda dengan burung kuntul kecil. Kuntul kerbau lebih senang hidup di padang rumput kering, sementara kuntul kecil lebih senang hidup di air. Makanannya juga berbeda, kuntul kerbau menyukai serangga sedangkan kuntul kecil menyukai ikan atau udang.