Penulis tua,
Mengelus sebuah plakat
Kala dirinya berada di puncak penulis hebat
Bibirnya komat kamit melafalkan puisi yang paling diingat
Puisi mahakarya indah memikat
Penulis tua,
Beribu-ribu buah pena bertebaran
Dalam jejak masa keemasan
Pemuja memuja, pemuji memuji penuh kekaguman
Siapa tak mengenalnya? Pesona tak terbantahkan
Kini, hanya plakat yang tersisa
Berdebu terpajang di sudut kamar gulita
Adakah yang mengingatnya?
Ada, hanya plakat yang memandang bisu sang penulis tua
FS, 08 November 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H