Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Membaca Mata

11 Oktober 2021   10:53 Diperbarui: 11 Oktober 2021   10:56 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://www.piqsels.com

Jendela jiwa itu bernama mata
Apakah jiwamu dalam gundah gulana?
Atau sedang bergelimang bahagia?
Akan terbaca jelas di mata

Tak ada rahasia tersembunyi terkubur
Gerak gerik sangat jelas bertutur
Cobalah ingkar sekelebat, dia tetap jujur
Tak ada naungan dusta berbaur

Kali ini, aku menatap lama
Bertatapan dengan diri melalui kaca
Tergenang bertumpuk kenang didalamnya
Terpercik berjuta pengharapan memupuk asa

Mendung menggantung, suatu ketika hujan menghambur
Pelangi tersandar siap menghibur
Sepanjang jalan kisah terjulur
Sampai hayat menetap tak menyelusur

Membaca mata, membuka jendela jiwa
Ternyata hidup tak pernah bersangka, penuh warna

FS, 11 Oktober 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun