Jendela jiwa itu bernama mata
Apakah jiwamu dalam gundah gulana?
Atau sedang bergelimang bahagia?
Akan terbaca jelas di mata
Tak ada rahasia tersembunyi terkubur
Gerak gerik sangat jelas bertutur
Cobalah ingkar sekelebat, dia tetap jujur
Tak ada naungan dusta berbaur
Kali ini, aku menatap lama
Bertatapan dengan diri melalui kaca
Tergenang bertumpuk kenang didalamnya
Terpercik berjuta pengharapan memupuk asa
Mendung menggantung, suatu ketika hujan menghambur
Pelangi tersandar siap menghibur
Sepanjang jalan kisah terjulur
Sampai hayat menetap tak menyelusur
Membaca mata, membuka jendela jiwa
Ternyata hidup tak pernah bersangka, penuh warna
FS, 11 Oktober 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H