Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mencandu Senja

23 Juli 2021   07:53 Diperbarui: 23 Juli 2021   08:00 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://www.piqsels.com/id/public-domain-photo-foacl

Aku masih setia menanti senja
Desah gelisah bergulir dalam kata-kata terbata
Sekalipun hanya sejenak saja
Senja pergi meninggalkan rasa
Sama halnya hidup yang singkat berjeda

Senja tak pernah salah
Hanya kenanganlah yang kadang membuat basah.
Dan pada senja, aku mengaku kalah
Pada senja, rindu menyerah
Tak mampu bergelora sewarna merah

Aku mencandu
Candu akan dirimu
Sang senja bergelimang rindu
Tak berkesudahan dalam deru
Esok, jelang pintu malam terbuka. Aku masih menunggu

Menunggu senja, memeluk renjana tersengat lengang dalam alunan serenata

FS, 23 Juli 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun