Mata jalang mengintip lewat lobang angin. Meniup-niup penuh rasa ingin. Menggoda, menyelusuri labirin. Melecehkan dalam pandang dingin.
Tak cuma satu, berpuluh hasrat mengalir. Beuhh, apa otak kalian penuh lendir. Liur menitik disudut bibir. Hentikan, pikiran kotor menyingkir.
Maki sudah diujung lidah. Menutup segala celah. Cukup sudah. Teriakan pada malam membelah.
Rembulan menjadi saksi. Pelecehan dibungkam mati. Hasrat tak sudah telah terkunci. Kami bukan rumput yang diinjak lalu ditinggal pergi. Perempuan, kaum yang seharusnya dilindungi.
FS, Juni 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H