Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kisah Ilalang

27 Mei 2021   10:01 Diperbarui: 27 Mei 2021   10:04 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://www.piqsels.com/id/public-domain-photo-svxnh

Ilalang meliuk dalam angin kencang
Nyawa hampir tercabut tumbang
Kalaupun mati, adakah yang peduli?
Kalaupun tercabik berai, adakah yang menangisi?

Ilalang kuat dalam tempa liar
Tak cantik bak kembang mekar
Diinjak, tetap tegak menantang badai
Tak butuh elus membelai

Tarian alam dalam rentak tak berhenti
Sang ilalang menikmati
Menunggu kapan rebah
Tanda akhir sebuah kisah

FS, Mei 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun