Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan Bertudung Mendung

18 Mei 2021   09:27 Diperbarui: 18 Mei 2021   09:39 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://www.piqsels.com/id/public-domain-photo-fbegw

Mendung adalah kawan
Cuaca yang cerah bisa tiba-tiba berubah menjadi lawan
Setiap meniti jalan yang sama
Mendung menghampiri kepala
Menjadi tudung, memayungi
Mungkin kita sehati
Berselubung murung
Kesedihan merundung
Bersiap memuntah hujan
Berujung tangisan

Ah entahlah,
Tudung tak kuasa enyah
Menguntit kemana langkah
Mungkin sang mendung jatuh sayang
Pada jiwa yang gersang
Bimbea, bimbea
Hatai ibea
Ibarat bungea layau
Dalon panjang kemarau

Berharap pada angin membelai
Perempuan bertudung mendung terduduk, menikmati buai

FS, 18 Mei 2021

Catatan : Berasal dari Bahasa Kerinci

Bimbea, bimbea (memanggil, memanggil)
Hatai ibea (hati iba)
Ibarat bungea layau (ibarat bunga layu}
Dalon panjang kemarau (dalam panjang kemarau)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun