Jogja, tertinggal sebuah rasa
Jogja memang istimewa
Kupetiki sekuntum bunga
Menyelip di dinding hati rahasia
Itu adalah kamu, sang cinta
Kapan dirimu pulang?
Sebuah tanya, rindu begitu rindang
Seperti buah cengkeh di kebun belakang
Mungkin kita akan mengulang
Tawa canda  berderai panjang
Hasrat begitu ingin nikmati  malam
Tugu Jogja saksi tangan saling bergenggam
Denting gitar mengalun dalam temaram
Kekasih, sangat sulit ingatan padamu diredam
Sungguh, detak jantung tak henti berdentam
FS, Mei 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H