Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Lemang Labu Khas Kerinci

16 Mei 2021   19:53 Diperbarui: 17 Mei 2021   05:07 1385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto Cantika Erlando/dokpri

Lemang merupakan makanan tradisional Kerinci yang disajikan dalam perayaan-perayaan seperti acara kenduri adat, kenduri Sko, kenduri setelah panen padi juga menyambut lebaran. 

Melemang adalah membuat lemang dalam bahasa Kerinci, sejak dulu tradisi melemang di malam lebaran sudah turun temurun. Malam lebaran asap-asap lemang mengepul seiring kegembiraan menyambut lebaran. 

Sumber foto jambideadline.com
Sumber foto jambideadline.com

Ada yang masih mempertahankan tradisi melemang dan ada juga yang tidak. Dengan beberapa alasan, karena memang tidak ingin membuat lemang, tidak ingin repot melemang karena melemang prosesnya cukup lama 4-5 jam, dan juga tidak setiap orang bisa melemang. 

Jika dulu, lemang adalah kuliner atau hidangan utama di hari lebaran, sekarang sudah tidak begitu wajib ada lemang. Namun untuk kenduri Sko/kenduri adat, lemang adalah makanan wajib harus tersedia. 

Lemang yang berbahan beras ketan, santan dan buluh bambu ini mempunyai filosofi bagi masyarakat Kerinci yakni seruas bambu lemang berarti satu kata mufakat atau satu tujuan. 

Sementara beras ketan berarti erat dan kuatnya tali persaudaraan  dalam masyarakat Kerinci. Dan air santan berarti putih hati atau mempunyai keikhlasan

Seiring waktu, lemang dimodifikasi dengan bahan yang bukan dari beras ketan. Diantaranya adalah lemang dengan bahan dasar labu, labu dalam beberapa dialek bahasa Kerinci ada yang menyebut temenggai, temenggi dan penggi. 

Karena begitu banyak dialek di Kerinci. Ada juga yang membuat lemang pisang, lemang singkong. Untuk Lemang labu/lemang temenggai bahannya adalah : labu, tepung beras, gula pasir atau bisa juga gula merah, santan, garam, vanili.


Cara membuatnya, labu dikukus lalu dihaluskan, kemudian tambahkan tepung beras dan santan kental. Tambahkan gula pasir atau gula merah yang sudah dicairkan, garam,vanili. Setelah adonan siap, baru masukan ke buluh bambu yang sudah dialasi dengan daun seperti membuat lemang biasa. 

Kemudian bakar lemang  dengan bara api yang cukup. Membakar lemang labu tidak selama membakar lemang dari beras ketan. Melemang merupakan cara lama untuk mengawetkan makanan. Lemang bisa di panaskan tiap saat di bara api hingga tidak cepat basi. 

Lemang labu ini sangat lezat, seperti kita ketahui labu rendah kalori, rendah karbohidrat dan mengandung serat tinggi. Jika lemang ketan banyak yang tidak bisa mengkonsumsi karena gangguan penyakit seperti maag. 

Maka lemang labu ini sangat cocok untuk yang mempunyai gangguan pencernaan. Warnanya juga sangat menarik apalagi gulanya memakai gula merah, kuning pekat menggugah selera.

Di media online banyak dibuat tutorial membuat lemang dengan tidak memakai buluh bambu, tapi bisa membuat lemang dengan cara dikukus menggunakan media bekas kaleng minuman. 

Perlu dicoba karena lebih praktis dan kita bisa praktek berbagai macam jenis lemang. Tentu saja tidak seenak lemang yang dibakar, aromanya berbeda dengan lemang yang dibakar yang lebih sedap dan tahan lama.

Silakan berkreasi membuat lemang agar makanan tradisional kita ini tetap lestari. Walaupun tidak setiap waktu kita bisa menikmati makanan tradisonal lemang ini, setidaknya kita tahu cara membuatnya. Selamat lebaran buat pembaca semuanya, maaf lahir dan batin.

Fatmi Sunarya, 16 Mei 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun