Sekuntum bunga, aku menagih kembali
Padamu yang pernah memberi
Bunga yang lama tlah layu
Helai demi helai mengering dalam sebuah buku
Tak wangi, bau masih teringat
Seperti aku yang menyimpan aroma dirimu yang berkeringat
Sekuntum bunga terselip di telinga
Sudah cukup mencerahkan jiwa
Apalagi di bahu bisa rebah
Kau tahu, dunia ini membuat lelah
Kau berbisik, jangan lagi menagih bunga padaku
Tak selalu takdir menyatu
Mungkin hanya hari ini
Esok membawa pergi
Jangan juga janji disemat
Walau rasa begitu kuat mengikat
Daya tak kuasa menolak
Jika musim bunga tiba, kita berdua dalam rentang jarak
FS, Â Mei 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H