Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Menagih Sekuntum Bunga

8 Mei 2021   16:46 Diperbarui: 8 Mei 2021   17:34 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://www.piqsels.com/id/public-domain-photo-scwqt

Sekuntum bunga, aku menagih kembali
Padamu yang pernah memberi
Bunga yang lama tlah layu
Helai demi helai mengering dalam sebuah buku
Tak wangi, bau masih teringat
Seperti aku yang menyimpan aroma dirimu yang berkeringat

Sekuntum bunga terselip di telinga
Sudah cukup mencerahkan jiwa
Apalagi di bahu bisa rebah
Kau tahu, dunia ini membuat lelah
Kau berbisik, jangan lagi menagih bunga padaku
Tak selalu takdir menyatu

Mungkin hanya hari ini
Esok membawa pergi
Jangan juga janji disemat
Walau rasa begitu kuat mengikat
Daya tak kuasa menolak
Jika musim bunga tiba, kita berdua dalam rentang jarak

FS,  Mei 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun