Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lawang Sewu, Seribu Pintu Satu Hati

29 Maret 2021   10:45 Diperbarui: 29 Maret 2021   10:47 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://smol.id/2020/01/31/lawang-sewu-bangunan-wisata-di-semarang-yang-tak-lagi-angker/


Lawang Sewu, pada suatu masa
Di bawah pohon Mangga Lalijiwo nan rindang
Engkau dan aku bercengkrama
Mengenang tali temali rasa dalam masa yang panjang

Apa benar ada seribu pintu? Aku bertanya padamu
Engkau berkata, walau beribu pintu, hati hanya satu terbuka
Aku tertawa, layak usai mengecap Mangga Lalijiwo
Hilang ingatan seketika

Senja sudah membayang
Kita hanya memandang Lawang Sewu dalam cahaya temaram
Meninggalkan memori,  kita akan pulang
Tak akan ada dua tangan dalam satu genggam

Seribu pintu, satu hati
Daun-daun jatuh layu
Hanya Lawang Sewu menjadi saksi
Mengiringi langkah enggan berlalu

FS, 29 Maret 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun