Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sungai, Bisakah Aku Kembali Berkaca?

22 Maret 2021   20:42 Diperbarui: 22 Maret 2021   21:18 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lidah sungai menjulur-julur kehausan
Ke mana air terberai?
Biasanya mengaliri deras sungai
Kemarau, sungai kering mengenaskan

Menunggu, mengharap tumpahan hujan
Turun deras tak terbendung
Berteriak girang, geludung, geludung, geludung!!!!
Sungai muntah, memuntahkan barang rongsokan

Memang, sungai dan sampah berkawan
Orang-orang bersenang hati mengawinkan mereka
Kulkas bekas, kasur bekas. Semua yang bekas disumpal pada sungai berongga
Ah aku hampir mati sesak, terdengar jeritan

Tak ada sungai jernih tempat berkaca, lalu tertegun mengagumi semesta

FS, 22 Maret 2021
#HariAirSedunia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun