Maharani, duduk anggun di jendela
Menggumam sebuah nama
Bersenandung, mengingat sebuah gita
Gaungnya dalam memori suatu ketika
Sang pagi kadang menggoda
Mengajak berlari disebuah sabana
Berbisik dalam ilalang, memuja
Menancapkan duri-duri cinta
Maafkan, aku hanya mencintai petang yang merona
Karena aku adalah seorang Maharani senja
Ditinggal matahari yang menyisakan sedikit cahaya
Ditunggu sang malam gulita
FS, 23 Februari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H