Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Penyamun di Sarang Anak Perawan

10 Februari 2021   09:14 Diperbarui: 10 Februari 2021   20:53 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://dunialukisan-javadesindo.blogspot.com/

Diberdayakan? Jadi apa? Aku mulai bertanya-tanya dan aku terlelap. Jam tiga dini hari, mereka membangunkanku. "Ayo bangun, tidak boleh malas-malasan," teriak mereka. Mereka memerintahkan mengangkut barang- barang ke mobil, dan jam lima pagi kami bergerak.

"Kita mau kemana ya neng," tanyaku. "Keliling bang, kita jualan baju ke kampung-kampung," jawabnya jutek. Dan aku menyaksikan mereka berjualan daster, sprei dan lain-lain di pasar setiap kampung. Mereka menyebar, dan tiba-tiba aku menjadi malu. Lelaki macam apa aku. Berjuang untuk hidup sendiri saja tak bisa.

Seminggu aku bersama perawan-perawan hebat ini, aku meminta izin pulang. Aku akan mengikuti jejak mereka, jadi pedagang keliling. Mereka berbaik hati memberi pinjaman. Eh tunggu dulu, dari perawan-perawan ini, apa ada yang aku taksir?

Ada lima belas perawan, dan sulit sekali memilih. Ada beberapa dari mereka yang sedih kala aku pergi. "Aku akan sering-sering kesini," janjiku. Penyamun malang akhirnya pulang. Aku berjanji akan sering-sering menjenguk para perawan ini. Mungkin aku bisa menjadi Jaka Tarub, menjadi penyamun hati seseorang dari lima belas bidadari.

FS, 10 Februari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun